GUW9BUMoGfCiGfd6TfOpTUziTY==

Kelompok KKN 132 UINSU Selenggarakan Seminar UMKM untuk Warga PKH Desa Karang Anyar

Kelompok KKN 132 UINSU Selenggarakan Seminar UMKM untuk Warga PKH Desa Karang Anyar

Portal Demokrasi, Nasional
- Kemiskinan ekstrim menjadi tantangan serius yang dihadapi banyak daerah di Indonesia, termasuk Desa Karang Anyar, Kabupaten Langkat. Dalam upaya memberikan solusi nyata, Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 132 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) mengadakan seminar bertajuk “Menginovasikan Keripik Pisang Sebagai Ide Untuk Memulai Usaha” pada Selasa, 20 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, terutama mereka yang tergabung dalam Program Keluarga Harapan (PKH), sebuah program bantuan sosial dari pemerintah untuk masyarakat miskin.

Seminar ini diselenggarakan di Kantor Balai Desa Karang Anyar, dihadiri oleh Kepala Desa Karang Anyar, Suyadi, beberapa perangkat desa, serta warga PKH. Kehadiran warga yang antusias memperlihatkan betapa pentingnya kegiatan ini bagi mereka. Inisiatif dari Kelompok KKN 132 UINSU ini berfokus pada usaha kecil menengah (UMKM) yang berpotensi menjadi solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di desa. Sri Wahyuni dan Rini Handayani, dua mahasiswi yang juga anggota dari Kelompok KKN 132, menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Mereka memaparkan ide-ide kreatif dalam memulai bisnis dengan bahan sederhana seperti pisang, yang tersedia melimpah di Desa Karang Anyar.

Keripik pisang, sebuah produk yang sederhana, diangkat menjadi contoh usaha yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Dengan inovasi-inovasi yang ditawarkan, seperti penambahan rasa cokelat atau varian lainnya, diharapkan warga bisa memulai usaha sendiri tanpa membutuhkan modal besar. Salah satu aspek menarik dari materi yang disampaikan adalah pengolahan produk yang mudah dilakukan di rumah, sehingga cocok untuk ibu rumah tangga atau warga desa yang memiliki keterbatasan dalam akses modal.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Karang Anyar, Suyadi, memberikan apresiasi tinggi terhadap program ini. Menurutnya, upaya dari mahasiswa KKN ini sangat relevan dengan kondisi desa yang masih bergulat dengan masalah kemiskinan. “Saya sangat mengapresiasi program kerja utama yang adik-adik mahasiswa lakukan. Dengan adanya program kerja ini, saya berharap kepada seluruh warga PKH di desa ini bisa hidup mandiri dengan berwirausaha, serta menurunkan angka kemiskinan yang ada pada penduduk desa,” ujar Suyadi.

Pernyataan Suyadi ini mencerminkan harapan pemerintah desa untuk mengurangi ketergantungan warganya pada bantuan sosial dengan mendorong terciptanya sumber penghasilan mandiri. Pelatihan seperti ini dianggap sebagai langkah konkret dalam memberdayakan warga, terutama para penerima PKH, untuk mulai berpikir kreatif dan berani memulai usaha dari hal-hal sederhana.

Dalam seminar tersebut, Sri Wahyuni dan Rini Handayani menjelaskan secara rinci tahapan pembuatan keripik pisang. Mereka memperlihatkan bagaimana proses pengolahan pisang yang awalnya hanya digunakan sebagai camilan biasa, bisa diubah menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Warga diajari cara memilih pisang yang tepat, teknik pengirisan, hingga proses penggorengan yang benar untuk menghasilkan tekstur yang renyah.

Selain itu, para peserta juga diberi pemahaman tentang pentingnya variasi rasa dalam produk yang dijual. Menambahkan rasa cokelat atau gula karamel, misalnya, bisa meningkatkan daya tarik keripik pisang di pasaran. Hal ini penting untuk memberi nilai tambah pada produk yang dijual, sehingga bisa bersaing dengan produk serupa di pasar yang lebih luas. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga kualitas produk agar tetap konsisten, sehingga pelanggan tidak kecewa dan tetap setia.

Salah satu peserta seminar, Tina, yang merupakan warga PKH Desa Karang Anyar, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa KKN atas terselenggaranya kegiatan ini. Tina merasa bahwa acara ini membuka matanya terhadap peluang bisnis yang selama ini belum ia pikirkan. “Saya sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa, karena acara ini saya jadi semangat untuk memulai usaha kecil-kecilan. Apalagi saya sangat tertarik ternyata keripik pisang bisa dikombinasikan dengan cokelat, sehingga lebih lezat,” ungkap Tina.

Tina menjadi bukti nyata bahwa program kerja ini berhasil menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan masyarakat desa. Pelatihan sederhana ini bukan hanya sekadar teori, melainkan memberikan dorongan praktis bagi warga untuk segera bertindak. Para peserta juga diperkenalkan dengan strategi pemasaran sederhana, seperti menjual produk di pasar lokal atau melalui media sosial, yang kini semakin mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.

Kehadiran mahasiswa dalam program KKN ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara dunia akademis dan masyarakat. Mahasiswa bukan hanya hadir untuk menyelesaikan tugas akademis, tetapi juga untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dalam upaya mengatasi masalah kemiskinan. Program KKN seperti ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam kehidupan sosial masyarakat, sekaligus belajar menghadapi tantangan-tantangan nyata di lapangan.

Sri Wahyuni dan Rini Handayani, sebagai narasumber dalam seminar ini, merasa bahwa kegiatan ini merupakan salah satu cara bagi mereka untuk mengamalkan ilmu yang telah mereka peroleh di bangku kuliah. Mereka berharap bahwa pelatihan ini bisa berkelanjutan dan benar-benar membawa dampak positif bagi warga desa. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini. Semoga warga dapat terus mengembangkan usaha ini dan menciptakan lapangan pekerjaan baru di desa,” kata Sri Wahyuni.

Melalui kegiatan ini, Kelompok KKN 132 UINSU berhasil membuka wawasan masyarakat Desa Karang Anyar tentang pentingnya inovasi dalam berwirausaha, meskipun dengan modal terbatas. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya dalam menanggulangi kemiskinan ekstrim yang masih menjadi permasalahan utama di banyak daerah.

Diharapkan, dengan adanya pelatihan-pelatihan seperti ini, masyarakat Desa Karang Anyar bisa semakin mandiri dan tidak bergantung pada bantuan sosial semata. Inovasi produk seperti keripik pisang dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan perubahan yang lebih besar, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.

Seminar ini menunjukkan bahwa program KKN tidak hanya sekadar rutinitas bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi jembatan penting untuk memberikan solusi nyata bagi masalah sosial-ekonomi yang dihadapi masyarakat. Dengan kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan warga, diharapkan berbagai masalah, termasuk kemiskinan ekstrim, bisa tertangani dengan lebih efektif.

Jasa ISBN

Type above and press Enter to search.